Piala FA atau FA Cup adalah kompetisi sepak bola pria sistem gugur tahunan di Inggris yang terkenal sebagai kompetisi sepak bola tertua di dunia.
Pertama kali digelar pada musim 1871–1872, turnamen ini menjadi fondasi penting dalam perkembangan sepak bola modern, tidak hanya di Inggris tetapi juga secara global. Ikuti terus ulasan menarik dari kami tentang sejarah dan perjalanan gemilangnya bagi dunia olahraga, khususnya sepak bola, anda bisa mengklik link FOOTBLING THINGS.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Sejarah dan Awal Mula Piala FA
Piala FA lahir sebagai inisiatif Asosiasi Sepak Bola Inggris (The Football Association atau FA) yang didirikan tahun 1863. Pada 20 Juli 1871, sekretaris FA saat itu, C.W. Alcock, mengajukan gagasan untuk mengadakan sebuah kompetisi yang mempertemukan semua klub sepak bola di Inggris. Tujuannya adalah menjalin hubungan antar klub dan mempererat ikatan dengan asosiasi induk sepak bola.
Kompetisi perdana dimulai pada November 1871 dengan diikuti 12 klub, kemudian berkembang menjadi 17 klub di musim pertama. Klub Wanderers, yang banyak dihuni lulusan universitas, menjadi juara pertama setelah menang tipis 1-0 atas Royal Engineers di Kennington Oval, dengan gol kemenangan dicetak oleh Morton Betts.
Seiring berjalannya waktu, jumlah peserta bertambah pesat. Pada delapan tahun pertama, klub peserta sudah mencapai 50 tim. Hingga kini, jumlah peserta terus bertambah pada musim 2024–2025 tercatat sebanyak 745 tim dari berbagai kasta liga di Inggris dan Wales ikut dalam turnamen ini.
Rekor, Format Kompetisi, dan Peserta
Piala FA memiliki sistem gugur (knockout) yang sangat menarik. Kompetisi dibuka bagi klub-klub dari berbagai tingkatan liga, mulai dari Premier League. English Football League (Liga Utama dan Liga Dua). Hingga klub-klub non-league yang bermain di tingkat ke-9 atau lebih rendah dalam piramida sepak bola Inggris. Dalam penyelenggaraan modern, sekitar 12 ronde diadakan mulai dari babak kualifikasi hingga babak utama. Diikuti oleh babak semi-final dan final yang biasanya diselenggarakan di Stadion Wembley.
Klub-klub kecil dari kasta bawah memiliki kesempatan bertanding melawan klub besar sehingga sering terjadi kejutan yang dikenal dengan istilah “giant killing.” Yakni ketika tim biasa berhasil mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan. Hal ini menjadikan kompetisi ini sangat menarik dan penuh kejutan. Klub dengan prestasi tertinggi di Piala FA adalah Arsenal, yang telah mengoleksi 14 gelar juara dari 21 kali tampil di final, disusul Manchester United dengan 13 gelar. Termasuk gelar terakhir mereka pada tahun 2024 setelah mengalahkan rival sekotanya Manchester City di final.
Pertandingan dengan skor tertinggi dalam sejarah Piala FA terjadi pada musim 1890/1891 ketika Nottingham Forest menang telak 14-0 atas Clapton. Sedangkan final yang paling berkesan banyak dikenang melalui drama dan gol-gol terakhir. Seperti final tahun 1979 ketika Arsenal mengalahkan Manchester United 3-2 setelah tiga gol tercipta di masa injury time.
Baca Juga: Pelatih Barcelona Hansi Flick Memuji Lamine Yamal, ‘Bukan Anak Kecil’, Saat Gelar Menanti
Trofi dan Simbolisme Piala FA
Trofi Piala FA yang asli, dikenal sebagai “idola timah kecil,” dirancang pada awal kompetisi tahun 1871 oleh Martin, Hall & Co dengan biaya £20. Sayangnya, trofi asli ini dicuri pada tahun 1895 dan tidak pernah ditemukan kembali. Setelah itu, trofi replika mulai diproduksi sejak 1911, dengan beberapa kali perombakan dan peningkatan desain demi keindahan dan ketahanan.
Trofi yang saat ini digunakan adalah replika ketiga yang diperkenalkan pada tahun 2014. Dibuat secara khusus dari perak murni oleh Thomas Lyte dengan berat 63 kilogram. Melambangkan daya tahan sekaligus keanggunan desain yang tetap menghormati warisan historisnya.