Cristiano Ronaldo dikenal sebagai sosok yang memiliki ambisi besar serta perfeksionisme tinggi di setiap pertandingan. FOOTBLING THINGS, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Namun, di balik kesuksesannya mencetak 37 gol dalam 46 laga musim 2019/2020 bersama Juventus, ternyata ada kisah menarik yang baru terungkap. Mantan bek Juventus, Gianluca Frabotta, mengisahkan momen langka ketika Ronaldo memperlihatkan rasa frustrasinya terhadap pelatih Maurizio Sarri.
Menurut Frabotta, kejadian itu terjadi saat sesi latihan taktik di bawah arahan Sarri. Ronaldo terlihat terganggu karena merasa tidak perlu diberi penjelasan rinci soal pergerakan dalam situasi bola mati. Ia memiliki naluri alami dalam membaca permainan dan menganggap arahan yang terlalu teknis justru menghambat instingnya di lapangan.
Meski demikian, Ronaldo tetap menunjukkan profesionalisme tinggi setiap kali berlaga. Ia tidak pernah melanggar aturan atau menunjukkan amarah berlebihan. Namun, kali ini ia memilih cara yang tak biasa untuk menyampaikan ketidaksenangannya kepada sang pelatih.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Momen Kunyah Rumput yang Jadi Cerita Legendaris
Frabotta mengenang dengan jelas momen ketika Cristiano Ronaldo melakukan aksi tak terduga tersebut. Saat Sarri sedang menjelaskan skema permainan, Ronaldo tiba-tiba mencabut beberapa helai rumput dari lapangan latihan, menciumnya, lalu mengunyahnya. Semua pemain yang hadir kala itu terkejut, sementara Sarri hanya bisa terpaku melihat tingkah sang megabintang.
Setelah melakukan hal tersebut, Ronaldo menatap pelatihnya dan berkata dengan nada tenang, “Saya suka memahami lapangan dan ke mana bola akan pergi.” Gestur itu seolah menjadi simbol bahwa Ronaldo lebih percaya pada naluri dan pengalamannya ketimbang teori di papan tulis.
Aksi itu bukan bentuk pembangkangan, melainkan ekspresi khas seorang pemain yang sangat memahami permainan. Frabotta menegaskan bahwa meski sering tampak keras kepala, Ronaldo selalu menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap tim dan tidak pernah kehilangan rasa hormat kepada pelatih maupun rekan setim.
Baca Juga: Endrick Terancam Terpinggirkan, Manchester United Siap Selamatkan Kariernya
Frabotta dan Perjalanan Karier Setelah Juventus
Gianluca Frabotta sendiri tak lagi berseragam Juventus setelah beberapa musim. Ia sempat berkelana di berbagai klub Italia seperti Verona, Frosinone, Bari, dan Cosenza. Kemudian, bek asal Italia itu memutuskan mencoba tantangan baru di Inggris bersama West Bromwich Albion.
Sayangnya, perjalanannya di Negeri Ratu Elizabeth tidak berjalan sesuai harapan. Ia mengaku kesulitan beradaptasi dengan gaya hidup, cuaca, hingga bahasa. Selain itu, Frabotta merasa tidak mendapatkan penghargaan yang layak dari klub, meskipun sudah berusaha keras dalam latihan.
“Segalanya terasa sulit di sana. Saya berjuang keras tapi tidak pernah diberi kesempatan,” ungkapnya. “Saya merasa sendirian, namun tetap berusaha bertahan dan membuktikan bahwa saya mampu melewati masa-masa sulit tersebut.”
Pelajaran dari Ronaldo dan Frabotta tentang Mentalitas
Kisah Ronaldo yang mengunyah rumput dan perjalanan Frabotta di luar Italia sama-sama menunjukkan pentingnya mentalitas dalam sepak bola. Ronaldo, dengan caranya sendiri, menegaskan bahwa intuisi dan pemahaman terhadap permainan kadang lebih penting daripada teori.
Sementara Frabotta belajar arti keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi tekanan. Meski kariernya tidak secerah rekan-rekannya di Juventus, ia tetap berkomitmen untuk berjuang dan berkembang.
Dari dua kisah ini, kita melihat bahwa sepak bola bukan hanya soal taktik atau statistik. Lebih dari itu, ini tentang semangat, karakter, dan kemampuan untuk tetap teguh meski menghadapi situasi yang sulit—seperti Ronaldo dan Frabotta yang menulis kisah mereka masing-masing dengan cara yang tak terlupakan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footblingthings.com.