Manchester United harus puas berbagi angka dengan Chelsea setelah bermain imbang 1-1 di Old Trafford pada Minggu, 3 November 2024.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan laga kedua Manchester United di bawah asuhan pelatih sementara Ruud van Nistelrooy, yang menggantikan Erik ten Hag yang dipecat awal pekan lalu. Dibawah ini FOOTBLING THINGS akan membahas tentang MU yang imbang melawan Chelsea.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan antara Manchester United dan Chelsea pada 3 November 2024 di Old Trafford berlangsung dengan intensitas tinggi dan penuh drama. Sejak awal laga, kedua tim menunjukkan permainan terbuka dan saling menyerang. Manchester United, yang bermain di kandang sendiri, langsung menekan pertahanan Chelsea dengan serangan cepat yang dipimpin oleh Marcus Rashford dan Bruno Fernandes. Namun, Chelsea juga tidak tinggal diam dan beberapa kali mengancam gawang United melalui aksi individu Cole Palmer dan Noni Madueke.
Pada menit ke-14, Chelsea hampir membuka keunggulan ketika sundulan Noni Madueke dari sepak pojok mengenai tiang gawang. Manchester United membalas dengan serangan balik cepat yang dipimpin oleh Alejandro Garnacho, tetapi tembakannya masih bisa diamankan oleh kiper Chelsea, Robert Sánchez. Babak pertama berakhir tanpa gol meskipun kedua tim memiliki beberapa peluang emas untuk mencetak gol.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan semakin meningkat. Chelsea melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Marc Cucurella untuk memperkuat lini pertahanan. Pada menit ke-68, Manchester United mendapatkan hadiah penalti setelah Robert Sánchez melanggar Rasmus Hojlund di dalam kotak penalti. Bruno Fernandes yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, membawa United unggul 1-0.
Namun, keunggulan Manchester United tidak bertahan lama. Chelsea berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-74 melalui gol spektakuler Moises Caicedo. Gelandang asal Ekuador tersebut melepaskan tembakan voli dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihalau oleh kiper United, André Onana. Setelah gol tersebut, kedua tim terus berusaha mencari gol kemenangan, tetapi tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga akhir pertandingan. Skor imbang 1-1 pun menjadi hasil akhir laga ini.
Baca Juga: Liverpool Vs Brighton: Gakpo Bawa The Reds ke Perempat Final Carabao Cup
Reaksi Van Nistelrooy
Setelah pertandingan yang berakhir imbang 1-1 antara Manchester United dan Chelsea, pelatih sementara Ruud van Nistelrooy memberikan pandangannya dengan nada optimis. Meskipun kecewa karena gagal meraih kemenangan, Van Nistelrooy memilih untuk menyoroti sisi positif dari penampilan timnya. Ia menekankan bahwa semangat juang dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para pemain adalah fondasi penting yang harus dibangun untuk masa depan. “Kami masih berada di awal perjalanan ini, dan performa serta semangat yang ditunjukkan para pemain merupakan dasar yang harus dibangun. Kemudian, kualitas sepak bola akan muncul,” ujar Van Nistelrooy.
Van Nistelrooy juga mengakui bahwa minggu-minggu terakhir ini sangat sulit bagi tim, terutama setelah pemecatan Erik ten Hag. Namun, ia melihat reaksi positif dari para pemain yang tetap berusaha keras di tengah situasi yang penuh tekanan. “Ini sangat sulit. Dari Senin hingga hari ini, enam hari dan sebuah perjalanan emosi yang penuh liku. Jelas, sangat sedih melihat Erik pergi. Kemudian keesokan harinya Anda harus mulai fokus untuk mempersiapkan para pemain untuk tampil melawan Leicester karena ada 75.000 orang yang akan hadir di sini. Kami memiliki kewajiban dan para pemain merasakannya. Mereka memiliki kewajiban untuk tampil lebih baik,” tambahnya.
Selain itu, Van Nistelrooy juga menyoroti momen-momen penting dalam pertandingan, seperti gol penalti Bruno Fernandes yang membuat Old Trafford bergemuruh. “Itu adalah momen yang luar biasa, saat Anda mendengar Old Trafford ‘meledak’. Bruno melakukannya dengan baik dan kemudian emosinya keluar,” kata Van Nistelrooy. Meskipun Chelsea berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Moises Caicedo, Van Nistelrooy tetap merasa bangga dengan semangat juang timnya dan yakin bahwa dengan kerja keras, Manchester United bisa membalikkan keadaan dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Dampak Pemecatan Erik ten Hag
Pemecatan Erik ten Hag dari posisi pelatih kepala Manchester United pada akhir Oktober 2024 membawa dampak signifikan bagi klub. Ten Hag, yang dipecat setelah serangkaian hasil buruk, meninggalkan tim dalam kondisi yang kurang stabil, baik dari segi performa di lapangan maupun moral pemain. Pemecatan ini terjadi setelah kekalahan dari West Ham United, yang membuat United terpuruk di peringkat ke-14 klasemen sementara Premier League.
Dari sisi manajemen, keputusan untuk memecat Ten Hag diambil sebagai langkah drastis untuk mengubah arah tim yang sedang mengalami penurunan performa. Ten Hag, yang sebelumnya berhasil membawa United meraih Piala Carabao pada 2023 dan Piala FA pada 2024, tidak mampu mempertahankan konsistensi tim di musim ini. Rentetan hasil buruk, termasuk hanya satu kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, menjadi alasan utama di balik pemecatannya.
Bagi para pemain, pemecatan Ten Hag membawa dampak psikologis yang cukup besar. Beberapa pemain merasa kehilangan sosok pelatih yang telah membimbing mereka selama lebih dari dua tahun. Ruud van Nistelrooy, yang ditunjuk sebagai pelatih sementara, mengakui bahwa situasi ini sangat sulit bagi tim. “Ini sangat sulit. Dari Senin hingga hari ini, enam hari dan sebuah perjalanan emosi yang penuh liku. Jelas, sangat sedih melihat Erik pergi,” ujar Van Nistelrooy.
Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami suguhkan dengan akurasi dan detail penjelasan lengkap, simak penjelasan lainnya seputar bola dengan klik link footballboots68.com.