Toni Kroos – Lontarkan Kritik Pedas: Ballon d’Or Tidak Penting

Bagikan

Toni Kroos gelandang berpengalaman Real Madrid dan Tim Nasional Jerman, dikenal sebagai pemain yang lugas dan tidak ragu menyampaikan pendapatnya.

Toni Kroos – Lontarkan Kritik Pedas: Ballon d’Or Tidak Penting
Baru-baru ini, peraih berbagai gelar bergengsi di klub dan internasional ini menyatakan ketidakpeduliannya terhadap penghargaan Ballon d’Or. Bagi Kroos, penghargaan individual semacam ini tak sepenting kontribusi dan permainan tim yang lebih kolektif. Dibawah ini FOOTBLING THINGS  akan mengulas pernyataan Toni Kroos tentang Ballon d’Or dan mengapa ia menganggap penghargaan tersebut tidak memiliki nilai yang sebanding dengan prestasi tim.

Toni Kroos dan Karier Gemilangnya di Sepak Bola

Toni Kroos adalah salah satu gelandang terbaik dunia dalam dua dekade terakhir. Sejak awal kariernya di Bayern Munich hingga kepindahannya ke Real Madrid, Kroos telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk empat gelar Liga Champions, beberapa trofi La Liga, dan Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman. Dengan reputasi yang mengesankan ini, Kroos dikenal sebagai pemain yang mengutamakan kepentingan tim daripada penghargaan individual.

Dalam pandangan Kroos, yang lebih penting adalah kontribusinya kepada tim dan dampaknya dalam meraih kemenangan. Ia bukanlah pemain yang mengejar ketenaran pribadi, tetapi lebih kepada pemain yang fokus pada bagaimana dirinya bisa membantu tim meraih hasil terbaik. Sehingga, wajar jika Kroos merasa Ballon d’Or, sebagai penghargaan yang murni individual, kurang relevan dalam dunia sepak bola yang sejatinya adalah olahraga kolektif.

Kritik Kroos terhadap Ballon d’Or

Kroos secara terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya dengan penghargaan Ballon d’Or, yang setiap tahun dianugerahkan kepada pemain terbaik dunia. Menurut Kroos, Ballon d’Or sering kali lebih didasarkan pada popularitas dan tidak mencerminkan kontribusi nyata seorang pemain dalam keberhasilan timnya. Ia menganggap Ballon d’Or seringkali hanya menjadi ajang pengakuan yang terlalu berlebihan dan tidak adil dalam penilaiannya.

Bagi Kroos, penghargaan seperti ini seringkali mengesampingkan pemain-pemain yang mungkin berperan penting namun kurang mendapat sorotan. Menurutnya, penghargaan seperti Ballon d’Or tidak selalu menghargai pemain yang benar-benar membuat perbedaan di lapangan. Hal ini menimbulkan persepsi yang keliru bagi para penggemar sepak bola dan menekankan pentingnya popularitas, alih-alih kualitas permainan secara keseluruhan.

Sepak Bola adalah Olahraga Tim, Bukan Individual

Salah satu alasan utama Kroos menganggap Ballon d’Or tidak penting adalah karena sepak bola adalah olahraga tim. Di balik kesuksesan satu pemain, ada banyak faktor lain, termasuk rekan satu tim, pelatih, dan strategi yang mempengaruhi hasil akhir. Bagi Kroos, mengagungkan satu pemain di atas yang lain tidak sejalan dengan esensi dari sepak bola yang mengedepankan kerjasama tim.

Banyak pemain sepak bola yang hebat tetapi tidak pernah memenangkan Ballon d’Or karena bermain di posisi atau peran yang kurang menonjol. Namun, Kroos percaya bahwa mereka memiliki kontribusi yang tak kalah penting. Dengan memprioritaskan penghargaan individual, Kroos merasa bahwa dunia sepak bola kehilangan esensi sejati, yaitu sinergi dan kerja sama antara setiap pemain di dalam tim. Dalam pandangannya, trofi yang diraih secara kolektif, seperti Liga Champions atau Piala Dunia, jauh lebih bermakna dibandingkan penghargaan yang sifatnya individual.

Pembuktian di Lapangan Lebih Penting daripada Penghargaan


Toni Kroos adalah sosok yang dikenal disiplin dan memiliki fokus tinggi pada setiap pertandingan. Bagi dirinya, pembuktian kualitas seorang pemain terjadi di lapangan, bukan di panggung penghargaan. Kroos merasa bahwa seorang pemain tidak perlu penghargaan individual untuk mengukur kesuksesannya. Yang terpenting adalah dampak nyata yang diberikan oleh pemain tersebut kepada timnya.

Kroos sendiri adalah contoh nyata dari pemain yang mampu menunjukkan kualitasnya tanpa harus mendapatkan Ballon d’Or. Dengan berbagai prestasi yang telah diraihnya bersama Real Madrid dan Timnas Jerman, Kroos merasa lebih puas dengan kontribusi yang berhasil ia berikan kepada tim daripada trofi penghargaan individual. Ia percaya bahwa apresiasi yang paling berharga adalah ketika ia mampu membantu timnya mencapai tujuan dan menciptakan kenangan indah bersama rekan-rekannya.

Kontroversi dan Bias dalam Penilaian Ballon d’Or

Kroos juga mengkritik proses penilaian Ballon d’Or yang sering kali kontroversial dan dipenuhi oleh bias. Setiap tahun, penghargaan ini ditentukan oleh jurnalis dan pakar sepak bola yang memiliki pandangan dan preferensi masing-masing. Bagi Kroos, sistem ini terkadang tidak adil, karena keputusan seringkali lebih dipengaruhi oleh popularitas dan hype media daripada performa yang konsisten.

Selain itu, Ballon d’Or cenderung lebih sering diberikan kepada pemain dengan posisi menyerang. Seperti penyerang atau gelandang serang, sehingga banyak pemain bertahan dan kiper yang kurang mendapatkan pengakuan. Kroos merasa bahwa posisi seperti bek atau kiper seharusnya juga mendapatkan kesempatan yang adil, mengingat kontribusi mereka sama pentingnya dalam struktur tim. Dengan penilaian yang cenderung bias, Kroos berpendapat bahwa penghargaan ini kehilangan kredibilitasnya sebagai pengukur objektif kemampuan seorang pemain.

Baca Juga: Manchester United Imbang Lawan Chelsea, Van Nistelrooy Ambil Sisi Positif

Kroos dan Pengaruhnya terhadap Pemain Muda

Kritik Kroos terhadap Ballon d’Or membawa pesan penting bagi pemain muda. Ia ingin para pemain muda memahami bahwa sepak bola bukan hanya tentang mencari ketenaran atau penghargaan. Tetapi juga tentang dedikasi, kerja keras, dan komitmen untuk membantu tim meraih kesuksesan. Bagi Kroos, fokus seorang pemain seharusnya pada pengembangan diri dan kontribusi nyata di lapangan.

Sebagai seorang pemain senior, Kroos kerap menjadi panutan bagi para pemain muda, baik di Real Madrid maupun di tim nasional Jerman. Dengan menyatakan bahwa Ballon d’Or tidak penting, Kroos menunjukkan bahwa penghargaan individual seharusnya tidak menjadi motivasi utama seorang pemain. Sebaliknya, pemain seharusnya fokus pada bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif dan bekerja sama dengan rekan setim untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Pesan ini penting di tengah industri sepak bola modern yang terkadang terlalu terobsesi dengan popularitas dan prestise individual.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang SEPAK BOLA hanya dengan klik link berikut ini football-euro.com.